perkara belum ngecek gas

 hari ini, menjelang siang aku merencanakan untuk memasak tidak membeli di warteg. apa yang akan dimasak sudah terpikirkan. namun satu hal yang mengganggu, "apakah gas nya masih tersedia atau tidak?" ah aku abaikan saja hal itu. karena kemarin aku memasak nasi goreng lancar-lancar saja.

setelah azan dzuhur (lainan solat) aku pergi ke warung untuk beli bahan-bahan, seperti tempe, gula, kecap dan cabai karena memang akan memasak tempe oseng. pulang lagi ke kos, mandi dan sholat. setelahnya dengan hati riang aku turun ke dapur dan mulai memotong-motong bahan yang akan dimasak. tidak terlalu lama karena memang hanya sedikit yang dimasak aku dengan percaya diri yang begitu tinggi langsung menyalakan kompor. 

menyala, iya menyala. 

Akan tetapi sialnya hanya berselang 10-20 detik apinya mati dan aku coba menyalakan kembali kompornya tidak ada hasilnya, tetapi saja api biru tidak memperlihatkan batang hidungnya. aku langsung menghela napas dan berpikir, 

"haduh hidupku ini begitu banyak trail, error nya. yo wes lah piye maneh"

heu, memang firasat halus dari hati itu tidak boleh diabaikan begitu saja. andaikan aku lihat indikator gasnya dulu. mungkin aku tidak akan begitu sial seperti ini. 

tapi untungnya tak ada orang yang melihatku saat kejadian ini berlangsung. teu kabayang Allahu erana urang kumaha lamun aya batur nu ningalikeun. geus motong-motong bahan tapi teu jadi dipasak, hahahhaha.. lamun urang nu ningalikeun ge jigana bakal seuri da. 

ujung-ujungnya aku masukan bahan-bahan ke dalam kulkas yang sebelumnya dimasukkan dalam plastik. 

Komentar