Menjadi Pemula yang Tak Madesu (Review Beginners karya Tom Vanderbilt)

Judul: Beginners 

Penulis: Tom Vanderbilt

Penerbit: Bentang Pustaka

Tahun Terbit: 2021

Jumlah Halaman: 278

Seperti halnya apa yang kulakukan dengan memulai membuat sebuah catatan mengenai buku, Beginners adalah kisah penulis dalam memulai berbagai kegiatan baru yang tak pernah dijajal sebelumnya.

Beginners dapat menjadi pemandu pertama dalam membuka jalan bagi siapapun yang menginginkan kehidupan dan padangan yang baru dengan melakukan kegiatan yang berbeda.

Tidak seperti buku panduan lainnya, yang memberikan poin-poin penting setiap langkah yang perlu dilakukan untuk bisa berhasil dalam melakukan suatu hal. Buku ini tetap menyampaikan perihal tersebut akan tetapi tersirat dalam bentuk cerita pengalaman penulis saat menggeluti hal-hal yang sebelumnya tidak pernah dilakukannya. Sehingga bisa dikatakan bahwa buku ini adalah jurnal perjalanan penulis dalam mencoba keahlian, keterampilan baru sampai di tahap ia bisa melakukannya dengan cukup baik, walaupun tidak sampai pada level mahir.

Buku ini ditulis berdasarkan ketakjuban penulis pada banyaknya keterampilan dasar yang dikuasai oleh anak perempuannya. Selain itu, ia juga kerap memikirkan bahwa manusia dewasa seringkali mandek dari melakukan hal-hal yang baru, mereka merasa nyaman atas apa yang sudah dikuasainya sehingga tidak pernah mencoba hal lain yang menurut mereka tidak penting untuk dan melabeli bahwa 'belajar' hanya untuk anak-anak saja.

Padahal kenyataannya, belajar sangatlah berguna bagi siapapun, tidak memandang usia. Menurut penelitian yang dipaparkan penulis, belajar mengenai hal baru di usia dewasa apalagi senja memang tidak semudah bagi mereka yang belajar di usia muda. Akan tetapi terdapat kebahagiaan dan sel-sel otak yang terjaga dibandingkan hanya dengan bersilaturahmi yang menjadikan pengurangan resiko demensia dan penyakit tua lainnya. 

Dari sinilah penulis mencoba melakukan berbagai kursus keterampilan-keterampilan baru seperti menyanyi, menggambar, juggling, catur, berselancar dan lain sebagainya. Hal pertama yang dilakukan oleh penulis tak lain adalah dengan mencari guru. Kemudian jika pembelajaran dengan  guru tersebut sudah selesai ia akan mencari komunitas yang berkegiatan sama dengan yang sedang dipelajarinya agar  bisa lebih berkembang.

Hampir seluruh bab dalam buku ini ditulis dengan tahapan seperti itu. Walaupun di sisi lain penulis banyak menegaskan hal-hal yang sama berulang kali. Akan tetapi terdapat beberapa pelajaran penting yang perlu ditegaskan kembali dalam kehidupan dewasa kita pada saat ini, diantaranya adalah:

  1. - Manusia pada usia berapapun jangan pernah berhenti belajar. Memang pepatah ini sudah sangat basi. Akan tetapi pada kenyataannya seringkali manusia dewasa merasa sudah cukup dengan kehidupannya sehingga merasa sudah tidak pantas, tidak sanggup lagi untuk belajar. Hal ini yang kemudian hari malah membuat para orang tua membebani anaknya atau para kaum muda untuk bisa melakukan berbagai hal yang pernah tercapai olehnya. Padahal jika ia melangkah sedikit demi sedikit untuk berkegiatan dengan melakukannya memungkinkan tak akan ada lagi beban tambahan di kehidupan para kaum muda dengan ekspektasi-ekspektasi para manusia dewasa
  2. Belajar itu membutuhkan guru. Era sekarang sudah banyak sekali tutorial untuk belajar mengenai apapun dan semuanya itu dapat diakses dengan mudah dan gratis. Hanya saja, seluruh fasilitas ini belum bisa menggantikan posisi guru yang bisa memberikan penilaian benar atau salah pada muridnya. Akan tetapi di sisi lain, teknologi AI sudah sangat berkembang pesat yang apakah memungkinkan di era-era selanjutnya peran guru yang jika hanya dilihat dari sisi penilaian saja akan tergeserkan?
  3. Temukanlah teman yang bergelut dalam bidang yang serupa. Selain guru, teman juga begitu penting bagi para pemula dalam melakukan suatu kegiatan baru. Teman bisa menjadikan pemula lebih menikmati kegiatannya sehingga harapannya ia bisa sama-sama tumbuh dalam berkegiatan yang sama.
  4. Melakukan hal baru sama saja melakukan kekonyolan. Hal ini seolah-olah negatif akan tetapi pada kenyataannya kebanyakan kasus pastilah seperti itu. Begitu sangat dimaklumi saat pertama kali melakukan sesuatu hasilnya tidak sebagus orang-orang yang sudah melakukannya berkali-kali. Merasa sombong di awal karena hasil sempurna menjadikan seseorang menjadi angkuh dan malas belajar yang mengakibatkan ia tidak mengerti perkara-perkara kecil yang menjadikannya berhasil atau gagal dalam melakukan suatu hal.
  5. Melakukan hal baru bersama dapat meningkatkan ikatan kekeluargaan. Perihal ini dapat dilakukan dengan pasangan, teman atau bahkan anak. Penulis merasakan kejadian serupa saat ia merasa bosan menunggu les anaknya. Kemudian ia berpikiran mengapa ia tidak mengikuti saja apa yang dipelajari oleh anaknya bersama-sama agar ia mendapatkan keterampilan baru dan di sisi lain dapat menambah kedekatakan ayah dengan anak perempuannya. Hal ini yang kemudian menjadikan buku ini memberikan sepercik keilmuan parenting dari sisi hubungan kedekatan ayah dan anak yang seringkali terlupakan dalam kekeluargaan.

Berukuran lebih besar dibanding buku populer lainnya dan tulisannya yang terlihat mungil ditambah genrenya non-fiksi membuatku menjadi agak ragu untuk bisa menyelesaikannya. Walaupun begitu, isi dari buku ini begitu menyenangkan dan tidak membosankan dikarenakan berisikan kisah perjalanan yang kadang diselingi dengan lelucon-lelucon garing khas bapa-bapa yang menghibur pembaca setelah mengernyitkan dahi.

Rating: 4/5

 

 

Komentar